Henrikus lahir di Bavaria pada tanggal 6 Mei 972. Pangeran Bavaria ini dijuluki 'Heindrich der Zanker' yang berarti Henrikus Sang Jagoan karena tabiatnya yang suka bertarung dan tiada henti-hentinya berperang. Tiada waktu baginya untuk mendidik puteranya yang sama namanya, yaitu Heindrich. Meskipun demikian ia tidak menghendaki pendidikan anaknya terlantar sama sekali. Anaknya dipercayakan kepada para biarawan untuk dididik.
Suatu ketika dalam penglihatan yang ajaib, Henrikus II ditemui oleh gurunya, St. Wolfgang yang menunjukkan kepadanya kata 'sesudah enam'. Penglihatan ini membuatnya terus bersiaga, karena ia mengira bahwa setelah enam tahun ia bakal mati. Selama kurun waktu enam tahun itu, ia terus berjaga-jaga dan berdoa. Pada akhir tahun keenam, ia baru mengerti arti penglihatan-nya itu: ia dipilih menjadi raja Jerman, menggantikan ayahnya.
Karena telah terbiasa dengan cara hidup yang selalu siaga penuh dan selalu dekat dengan Tuhan, maka ketika ia naik takhta ia bertekad: memerintah demi kemuliaan nama Tuhan. Sasaran utama pemerintahannya ialah ketertiban dalam seluruh kerajaan dan pembaharuan Gereja.
Sepeninggal pamannya Otto III pada tahun 1002, ia dililih menjadi kaisar. Namun ia lebih dulu harus berperang selama 12 tahun sebelum menduduki takhta kekaisaran. Ia menyerahkan kembali Hungaria kepada Gereja. Ia mengusir paus tandingan Gregorius dan mengembalikan Paus Benediktus VIII ke atas takhta kepausan. Akhirnya pada tahun 1014 ia dinobatkan menjadi kaisar di Gereja St. Petrus di Roma. Ia mendirikan Takhta Bamberg dan bersama istrinya, Kunigunde berusaha memperbaharui kehidupan Gereja, mengikuti aturan biara Kluni. Ia menyumbang-kan banyak harta kekaisarannya untuk mendirikan Gereja-gereja dan biara.
Henrikus sangat disegani dan dianggap sebagai kaisar yang adil dan murah hati. Ia meninggal di Grona, dekat Gottingen pada tanggal 13 Juni 1024. Jenazahnya dikuburkan di dalam Katedral Bamberg yang merupakan bangunan paling indah yang ia dirikan, berdampingan dengan St. Kunigunde, istrinya. Henrikus dinyatakan Gereja sebagai Santo pada tahun 1146 oleh Paus Euginius III (1145 - 1153). Pestanya: 13 Juli. (Ursula)