YESUS DISINGKIRKAN DENGAN HINA, NAMUN DIMULIAKAN OLEH ALLAH

( 27-04-2015 )

Situasi manusia : Kemiripan yang sangat luar biasa dengan Kristus ialah Yusup dari Mesir, yang hidupnya dilukiskan dalam Kitab Kejadian 41. Yusup begitu dicintai oleh ayahnya. Ia disuruh untuk bersama saudara-saudaranya menggembalakan domba-domba, namun ia disingkirkan oleh mereka secara hina. Ia dijual kepada orang Ismail dengan harga dua puluh syikal perak, lalu Yusup dibawa kepada Potifar, seorang pegawai Istana Firaun (Kejadian 37). Di Mesir terjadi tuduhan-tuduhan palsu yang dilakukan oleh seorang perempuan yang mengajaknya tidur bersama, namun Yusup menolaknya. Ini menyebabkan Yusup ditangkap dan dipenjara di tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Namun Tuhan menyertai Yusup dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya dan membuat Yusup menjadi kesayangan bagi kepala penjara. Setelah Yusup berhasil menerangkan mimpi-mimpi yang dialami Firaun ia lalu mendapatkan kemuliaan dari Firaun dan Yusup menjadi penguasa di Mesir (Kejadian 41). Akhirnya saudara-saudara Yusup pergi ke Mesir sampai dua kali dan akhirnya Yacub pindah ke Mesir (Kejadian 42-46). Kenaikan Yesus ke Surga : Kenaikan Yesus ke Surga adalah pemberian kemuliaan dengan duduk disisi kanan Allah Bapa. Dengan ini Yesus yang disingkirkan secara hina sampai memanggul salib dan wafat pada kayu salib mendapatkan takhta di Surga. (Lukas 24, 46-53 ; Markus 16, 15-20). Umat manusia di dunia sekarang tahu bahwa Yesus yang mereka salibkan itu menjadi dasar bangunan Allah dan Bait Rohani yang sebenarnya. Sekarang umat manusia menghadap-Nya untuk mohon maaf dan pengampunan atas dosa-dosanya. Semua memandang Dia untuk dijadikan gembala dan memberi makan kepada mereka denga makanan yang langgeng. Betapa indahnya ungkapan hymne sbb. : “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” ( I Timoteus, 3, 16 ). Jemaat Allah itu dasar dan penopang kebenaran. Sikap kita : Pesta kenaikan Yesus memberikan harapan kepada setiap orang beriman kristiani. Segala penderitaan, tuduhan-tuduhan palsu, sampai memanggul salib dan wafat pada kayu salib itu tidak sia-sia dan mempunyai arti, yakni membuka jalan ke kemuliaan dan keagungan seperti diteladankan oleh Yesus, Juru Selamat kita. St. Paulus mengatakan:”...jika kita adalah anak, maka kita juga ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia (Roma, 8, 17). Para beriman yang terkasih, marilah kita sekarang dengan iman yang kokoh melanjutkan perjalanan kita, dijamin kepastiannya oleh Kristus sendiri yang telah dimuliakan di Surga setelah mengalami penderitaan sampai wafat pada kayu salib.(Rm. John Tondowidjojo, CM)