MENGASIHI SESAMA

( 14-07-2019 )

‘Mengasihi sesama kita? Oh maaf, saya tidak bisa!!’ ungkap seorang bapak keheranan karena memang ia jujur mengatakan dirinya merasa sulit melakukan hal itu dan bahkan tidak mungkin dirinya untuk bersikap demikian terhadap sesama. Kesulitan yang sama, mungkin juga kita rasakan, alami dalam kehidupan sehari-hari, meskipun kita paham betul akan perintah Yesus ini: ‘Kamu harus saling mengasihi. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi’. Tapi, kenapa begitu sulit untuk dijalani, dipraktekkan, dijadikan sikap hidup dan perbuatan yang mencerminkan dan memancarkan cinta kasih terhadap sesama?

Sesungguhnya, untuk mewujudkan perintah cinta kasih yang diberi tempat sentral dalam seluruh ajaran Yesus ini, kita membutuhkan kekuatan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah, kasih akan sesama mulai bersemi. Dan ini berarti bahwa adanya ketulusuan hati kita untuk terbuka dan bersedia tinggal dalam kasih-Nya; maksudnya bersedia membuka kedok-kedok egoisme dan membongkar kelekatan-kelekatan tidak teratur akan kepentingan dan kepuasan kebutuhan pribadi. Dengan demikian, rahmat Allah baru dapat berdaya guna secara efektif dalam seluruh sikap dan perbuatan hidup kita yang dijiwai dan disemangati oleh kasih Allah. Karenanya, kita harus sadar bahwa perbuatan-perbuatan kitalah yang menentukan apakah kita bisa memperoleh hidup kekal atau tidak; dan bukan dari kata-kata yang kita ucapan mengenai kasih secara lantang tanpa salah. Perbuatan cinta kasih ini ditunjukkan sangat baik oleh orang Samaria yang murah hati. Ia membantu karena dorongan belas kasihan. Tidak demikian halnya dengan sikap imam dan Lewi. Mereka hanya pandai berteori tetapi tidak sanggup menghayati perintah kasih (Luk. 10:25-37)

Saudaraku, tidakkah Anda melihat ada begitu banyak orang  di sekitar Anda yang mengharapkan uluran tangan Anda. Bagaimana sikap Anda terhadap mereka: mengikuti teladan imam dan Lewi ataukah teladan orang Samaria? Tinggallah dalam kasih-Nya, maka Anda akan dimampukan, dimungkinkan untuk berbuat kasih terhadap sesama terlebih yang sangat membutuhkan uluran kasih dan perhatian Anda. Cobalah maka damai-Nya akan Anda rasakan.(Hd.)