MENANGGAPI KASIH ALLAH

( 27-04-2015 )

Bimasena atau Werkudara menghadap kepada Resi Dorna untuk meminta diajari ilmu yang paling tinggi. Syarat yang diberikan Resi Dorna kepada Bima hanya satu saja, yakni harus mau menuruti kata-kata yang diperintahkan oleh Resi Dorna. Bima menyanggupi syarat yang diajukan oleh Resi Dorna. Resi Dorna menyuruh Bima untuk mencari “Kayu Gung Susuhing Angin” (Kayu besar rumahnya udara) yang harus dicari di sebuah hutan yang sangat “gawat kaliwat-liwat” (sangat berbahaya). Bima menuruti perkataan Dorna dan berangkat mencari “Kayu Gung Susuhing Angin”. 

Setelah sekian lama Bima kembali, tetapi dia tidak mendapatkan apa yang dicarinya. Bima kembali meminta petunjuk kepada Dorna, kemana lagi dia bisa mendapatkan ilmu yang paling tinggi. Dorna menyuruh Bima untuk mencari “Banyu Perwitasari” tempatnya di dasar samudera yakni laut selatan. Mendengar perintah yang sangat berbahaya itu, Bima meminta pertimbangan ibu dan saudara-saudaranya para Pandawa. Ibu dan saudara-saudaranya melarang Bima, tetapi Bima tetap akan nekat melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Dorna demi mendapatkan ilmu tertinggi. Akhirnya, di dasar samudera Bima bertemu dengan seekor Naga yang besar dan berhasil mengalahkan naga tersebut. Dan pada akhirnya Bima berjumpa dengan Dewa Ruci wujud halus dari Bima sendiri yang juga sekaligus cermin dari Yang Maha Kuasa. 

Yesus bersabda dalam Injil hari ini : “Jika seseorang mengasihi Aku, dia akan menuruti firmanku. BapaKu akan mengasihi Dia, dan kami akan diam bersama-sama dengan dia”. Bima Sena mengasihi dan mempercayai Dorna sebagai gurunya, maka dia menuruti apa yang diperintahkan oleh Dorna. Dan akhirnya, Bima dapat menemukan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya yakni bertemu dengan Dewa Ruci. Hal itu juga berlaku bagi kita. Jika kita percaya dan mengasihi Yesus sebagai Guru kita, maka kita akan menuruti firmannya. Dan jika kita menuruti firmanNya, Bapa akan mengasihi kita, bahkan akan diam bersama-sama dengan kita.

Apa yang lebih berarti selain diam bersama-sama dengan  Tuhan? Inilah yang akan kita dapatkan dan kita alami jika kita mencintai Yesus, yakni penyertaan Tuhan dalam seluruh hidup kita. Karena jika kita mencintai Yesus, maka kita juga pasti mendengarkan dan melaksanakan apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus kepada kita. Jadi, mencintai Yesus mengandung tanggung jawab untuk mewujudnyatakan cinta itu, yakni mendengarkan dan melaksanakan apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus kepada kita. Supaya Tuhan tinggal bersama kita dan menyertai perjalanan hidup kita. Ini menjadi tugas yang tidak mudah bagi kita.

Mendengarkan dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Yesus memang tidak mudah, tetapi Yesus sendiri memberi penghiburan kepada kita bahwa Roh Kudus akan senantiasa membantu kita. Roh Kudus itulah Roh Penghibur yang akan mengajarkan segala sesuatu. “...Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam NamaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. Maka, kita tidak perlu cemas dan khawatir, karena jika kita mencintai Yesus maka kita akan mendapatkan “Ilmu yang paling tinggi” yakni persatuan dengan Tuhan melalui kehadiran Roh Kudus yang akan kita terima. Semoga (Jo)