Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Tritunggal Yang Terberkati, Allah sendiri. Dia diutus kepada kita masing-masing oleh Bapa dan Putera. Dia merupakan karunia terbesar dan terus-menerus menyertai kita. Dia tinggal di dalam diri kita.

Gambaran yang paling jelas mengenai karya Roh Kudus telah diberikan St. Paulus, yang mengata-kan bahwa Roh menghasilkan "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri" (Gal. 5:22-23) Sifat-sifat inilah yang kita idam-idamkan dalam setiap langkah hidup dan dalam semua keadaan: baik di rumah dengan seluruh anggota keluarga; maupun di sekolah dengan guru dan teman; di kantor atau di kampus; dengan semua orang yang kita temui di masyarakat sekitar.

Nabi Yesaya juga menandaskan bahwa karunia-karunia istimewa ini berasal dari Roh Kudus: "roh kebijaksanaan dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan" (Yes. 11:2). Benarlah apa yang dikatakan St. Paulus: "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah kita juga dipimpin oleh Roh" (Gal. 5:25).

Dengan sifat-sifat dan karunia-karunia seperti ini, kita sanggup menjalankan tugas apapun dan mampu mengatasi kesulitan apapun. Namun kebebasan kita tetaplah milik kita, dan Roh bekerja dalam diri kita masing-masing secara berbeda-beda, selaras dengan kepribadian dan karakter individual yang telah kita warisi dari orang tua kita dan dari pendidikan yang kita terima baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar kita.

Saudaraku, karena Roh itu begitu dekat dengan Anda, namun tidak begitu menonjol; Anda harus berpaling kepadaNya secara naluriah dalam segala kebutuhan Anda dan memohon bimbingan dan bantuanNya. Roh itu akan datang untuk menolong Anda dalam segala kelemahan yang ada. Apalagi yang dapat Anda harapkan dari Allah selain memohon bimbingan dan bantuanNya lewat Roh Kudus-Nya? (Hd.)