ST. MARGARETHA dari METOLA

( 07-04-2019 )

Margaretha lahir di Metola, dekat Florence, Italia pada tahun 1287. Kondisi tubuhnya menyedihkan karena ia pendek, bungkuk pincang, dan buta. Orang tuanya yang kaya raya dan bangsawan merasa sungguh sedih bahkan malu karena kelainan tubuh anaknya. Ketika Margaretha berusia 6 thn, mereka mengurungnya dalam sebuah sel kecil di pegunungan Apennin selama 10 tahun lalu di bawa ke Citta di Castello, dengan harapan ia dapat pulih secara ajaib. Tetapi karena apa yang mereka harapkan tidak terjadi maka mereka meninggalkan Margaretha sendirian di sana. 

Di kota itu, Margaretha menjalani hidup dengan cara mengemis dan menggelandang tapi ia selalu riang dan tidak pernah mengeluh. Lama kelamaan orang-orang sekitar yang mengenalnya, juga rekan-rekannya, mulai menyadari bahwa Margaretha adalah seorang wanita pengemis yang luhur kepribadiannya, saleh hidupnya, dan tulus hatinya. Kagum atas kepribadiannya, maka orang-orang yang berpengaruh di kota itu membujuk para biarawati di sebuah biara di kota itu agar menerima Margaretha sebagai postulan. Usaha ini berhasil dan ia pun senang dengan penerimaan itu. Namun kegembiraan Margaretha tidak bertahan lama. Ia mulai prihatin atas cara hidup para biarawati yang terlalu bersemangat duniawi. Karena sikapnya ini, ia kemudian dikeluarkan dari biara itu meskipun pada mulanya ia disambut dengan baik.

Setelah keluar dari biara itu, Margaretha diterima sebagai anggota Ordo Ketiga Santo Dominikus. Dalam ordo itu, ia adalah satu-satunya wanita muda yang diterima selagi dalam status belum menikah. Ini sesuatu yang sangat istimewa, karena pada masa itu semua orang yang menjadi anggota ordo ketiga itu sudah menikah.

Dalam ordo ini, Margaretha berkembang pesat dalam kehidupan bakti kepada Tuhan dan sesama. Ia dikenal sebagai seorang anggota yang taat, saleh, dan rajin berdoa. Ia memusatkan perhatiannya pada orang-orang sakit dan narapidana di penjara. Ia berdoa, mengobati, dan memberi makan mereka. Dalam tugasnya ini, ia berhasil memper-tobatkan banyak narapidana dan menyembuhkan banyak orang sakit.

Kehidupan rohaninya dikembangkan dengan melakukan devosi khusus kepada Sakramen Mahakudus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Akhirnya pada usia 33 tahun, pada tanggal 13 April 1320, ia meninggal dunia dan dikuburkan di Gereja Santo Dominikus di Cittadi - Castello. Pestanya kita peringati setiap tanggal 13 April.