HIDUP SALING MENGASIHI

( 27-04-2015 )

Harus diakui betapa sulitnya menjalankan hidup untuk saling mengasihi pada jaman sekarang ini. Sebab dalam kehidupan sehari-hari betapa mudahnya bagi kita untuk menemukan manusia yang saling membenci dan mendendam satu dengan yang lain, saling menjatuhkan dan saling menyingkirkan. Kondisi kehidupan seperti itu menciptakan suatu mata rantai kehidupan yang makin hari makin buas dan ganas atas kehidupan manusia yang lainnya. Manusia yang baru masuk dalam masyarakat, tentu akan belajar dari manusia senior, yang telah terlebih dahulu berkancah dalam masyarakat. Perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima membuat mereka meniru dan bahkan membuat mereka menjadi lebih tidak manusiawi terhadap orang yang lain lagi. Kondisi semacam itu menjadi suatu rangkaian lingkaran setan yang tiada habisnya.

Dalam situasi yang seperti itu, pada hari ini Yesus justru memberi perintah kepada kita untuk saling mengasihi (Yoh. 13:34). Namun demikian, konsep untuk saling mengasihi seperti yang telah dikatakan oleh Yesus sendiri mempunyai makna yang melampaui sekadar perasaan dan emosi. Mengasihi seperti Yesus berarti mengasihi setiap orang tanpa syarat. Sebab Yesus sendiri telah begitu mengasihi manusia dan kasih-Nya itu Dia tunjukkan dengan penuh totalitas dan tanpa syarat kepada Bapa-Nya, sampai-sampai Dia harus memberikan nyawa-Nya sendiri, demi terciptanya rekonsiliasi antara manusia dengan Allah. Artinya hubungan kita-manusia dengan Allah yang sudah rusak dapat dipulihkan kembali dan dibebaskan dari dosa dan kematian berkat kasih yang telah Dia tunjukkan kepada kita. Dari sebab itu, setiap kali kita merenungkan perintah Yesus untuk saling mengasihi, kita sekaligus diajak untuk merenungkan kasih yang terdapat pada inti pengorbanan Yesus, karena itulah sumber kemampuan kita untuk bisa mengasihi Allah dan mengasihi orang-orang di sekitar kita. 

Akhirnya, marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri: Bagaimana aku mengungkapkan kasihku bagi orang-orang dalam kehidupanku, teristimewa mereka yang kupandang sulit untuk dikasihi? Apakah yang dapat kulakukan hari ini yang membantu diriku menjadi sedikit lebih serupa lagi dengan Yesus bagi mereka? Apakah ada tindakan-tindakan pelayanan yang aku dapat lakukan? Apakah ada sakit hati yang dapat  kuampuni? Kebaikan-kebaikan apa saja yang dapat kulakukan bagi mereka hari ini?

Memang untuk menjalankan perintah Sang Guru kita bukanlah persoalan yang mudah,  namun janganlah menyerah! Tetap dekatlah pada Yesus dan bertekunlah dalam mematuhi panggilan atau perintah-Nya untuk mengasihi. Percayalah bahwa upaya dan kerja keras kita akan berubah menjadi sukacita. Amin. (Rm. Tetra CM.)