PAKAILAH KACA MATA TERANG

( 02-03-2019 )

KALAU orang memakai kaca mata hitam, semua yang dilihat menjadi kurang jelas, meskipun di siang hari. Sebaliknya kalau memakai kaca mata terang, semua menjadi kelihatan lebih jelas.Kaca mata hitam di sini sebenarnya seperti yang dikatakan oleh Yesus sendiri sebagai balok yang menutup mata sipemakai, sehingga ia tidak dapat melihat apa-apa. Kalau toh orang itu mengatakan bahwa ia melihat selumbar dalam mata orang lain, itu hanya praduga, dan bukan hasil dari penglihatannya. Karena seringkali prasangka yang digunakan untuk menuduh orang lain itu sudah ada dalam hatinya, sehingga menutupi pandangannya. Maka Yesus mengatakan supaya orang itu mengeluarkan terlebih dahulu balok dari matanya dulu, karena baru setelah balok  itu disingkir-kan orang baru dapat melihat kenyataan secara jelas.
Demikianlah, konflik yang terjadi diantara kita kerap dipicu oleh prasangka-prasangka negatif dari diri kita kepada orang lain. Parahnya lagi, prasangka-prasangka negatif itu sudah kita anggap sebagai kebenaran yang mutlak. Dengan kata lain, kita kadang gampang mencela kelemahan dan menghina orang lain, padahal kelemahan kita sendiri jauh lebih parah. Dan tidak jarang kita pun cepat menghakimi orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri.
Sebagai murid Yesus, kita harus terus menerus belajar menjadi serupa dengan Sang Guru kita, Yesus sendiri, sehingga pada akhirnya kita dapat menuntun orang lain ke jalan yang benar. Yesus, Sang Guru, telah mengutus kita para murid-Nya ini untuk menuntun dan membantu orang lain. Tetapi bagaimana kita bisa membimbing orang lain kalau kita masih buta, belum mengenal, dan belum mampu menjalankan cara hidup Kristiani? Bagaimana kita dapat membantu orang lain mengatasi halangan dirinya kalau kita sendiri belum sadar dan melihat cacat cela kita sendiri yang menghalangi hidup kita seturut Injil? 
Maka tepatlah nasehat Yesus dalam Injil-Nya hari ini, yaitu dia mengajak para murid-Nya untuk terlebih dahulu memeriksa dan mengkoreksi diri, sehingga dapat membantu orang lain menjadi lebih baik. Dia mengingatkan para murid-Nya juga agar tidak berusaha memperbaiki dan menghakimi orang lain tanpa terlebih dahulu bersikap mawas diri dan mengevaluasi diri sendiri.Sikap semacam inilah yang pada akhirnya nanti akan menghantar kita pada relasi yang bermakna dengan orang lain. Karena itu, Marilah kita singkirkan balok-balok dari mata kita, sehingga pada akhirnya nanti kita dapat melihat kebaikan Tuhan yang tercermin pada diri orang-orang yang kita hadapi.  Rm. Tetra Vici Anantha, CM