ST. FLAVIANUS

( 19-02-2019 )

Flavianus dikenal sebagai Patriark Konstanti-nopel (sekarang Istambul) pada tahun 447. Ia memimpin Gereja selama dua tahun yang sarat dengan banyak masalah.

Suatu ketika, Chrysapius, seorang pegawai kepercayaan Kaisar Teodosius, mengajukan permohonan kepada Flavianus agar menyerah-kan kepada kaisar sejumlah perhiasan dan intan berlian dari harta kekayaan Gereja. Flavianus terkejut mendengar permintaan yang aneh itu dan dengan tegas menolak memenuhinya. Sebagai gantinya, ia mengirimkan satu bingkisan roti yang telah diberkati untuk menunjukkan kepada kaisar kedalaman cinta kasihnya pada Yesus. Penolakan Flavianus ini menimbulkan pertentangan antara Flavianus dengan Chrysapius dan kaisar sendiri.

Sementara perkara ini belum  tuntas, Flavianus dihadapkan lagi pada bidaah yang diajarkan Eutyches, seorang pertapa. Eutyches menyangkal adanya kodrat Yesus Kristus yang ilahi sekaligus manusiawi. Flavianus bereaksi keras terhadap ajaran bidaah ini. Ia segera mengadakan satu sinode di Konstantinopel pada tahun 448 untuk mengekskomunikasikan Eutyches. Sri Paus Leo I mendukung Flavianus dengan mengirimkan sepucuk surat dogmatik yang berisi penjelasan tentang kodrat Yesus, yang sungguh-sungguh   Allah dan sungguh-sungguh manusia, seperti diwariskan para rasul.

Pada tahun yang sama pula, Dioscorus, Patriark ALeksandria memimpin sebuah sinode tandingan di Efesus untuk membela Eutyches dan menghukum Flavianus. Karena Flavianus dengan keras menentang sinode gelap itu, ia diserang dan disiksa dengan kejam, lalu dibuang ke Lydia hingga kematiannya. Jenazahnya dimakamkan di Konstantinopel oleh kaisar pengganti Teodosius. Sedangkan Chrysapius dihukum mati oleh kaisar baru itu karena sering menyalahgunakan kuasanya untuk menindas Gereja. Pesta Santo Flavianus kita peringati setiap tanggal 18 Pebruari. (Ursula)