RUANG LITURGI

( 06-02-2019 )

Alat-alat liturgi yang digunakan secara khusus dalam liturgi Kristiani selalu diberkati terlebih dahulu sebelum digunakan dalam perayaan liturgi. Alat-alat liturgi buatan itu dihiasi secara khusus dan indah sesuai martabatnya untuk melayani perayaan pengudusan manusia dan pemuliaan Allah.  Selanjutnya alat-alat liturgi itu hanya dipakai untuk perayaan liturgi saja karena telah dikuduskan dan dikhususkan.
1. Piala Ekaristi / Kaliks
Tempat minum yang terbuat dari emas atau sekurang-kurangnya bagian dalamnya dilapisi emas yang  digunakan untuk tempat menuang anggur dan air dalam Perayaan Ekaristi
2. Purificatorium (kain piala)
Sehelai kain linen yang mudah menyerap air, warnanya putih, bentuknya kecil segi empat persegi panjang, ukuran sekitar 16 x 8 inci dengan salib kecil ditengah warna merah untuk membedakan purificatorium dengan kain lap tangan; kain ini biasanya dilipat tiga memanjang lalu dilipat dua sehingga salib merah akan terlihat pada lipatan. Kain purificatorium ini berfungsi untuk membersihkan dan mengeringkan piala sesudah komuni.
3. Sendok Kecil
Digunakan imam untuk mengambil sedikit air dalam ampul untuk dicampurkan ke dalam piala berisi anggur
4. Patena - piring
Sejenis piring kecil pipih yang terbuat dari logam berlapiskan emas, yang berfungsi untuk meletakkan hosti besar untuk Perayaan Ekaristi
5. Hosti Besar - untuk Imam
Roti bundar yang terbuat dari gandum murni tanpa campuran bahan lain yang akan diubah menjadi ‘Tubuh Kristus’ dalam perayaan Ekaristi
6. Palla - palla corporalis -kain untuk Tubuh Kristus
Sebuah kain linen warna putih yang dikeraskan sehingga menjadi kaku seperti papan, berbentuk persegi empat dengan ukuran sekitar 20x20 cm, yang berfungsi untuk menutup piala dan patena dalam Perayaan Ekaristi. Sekarang ada palla yang terbuat dari bahan bukan dari kain linen,tapi dari plastik, mika atau melamin.
7. Korporal - corporale
Berasal dari bahasa latin ‘Corpus’ (tubuh) dimaksudkan Tubuh Kristus; karena Tubuh Kristus diletakkan di atasnya. Sehelai kain segi empat yang dibentangkan di atas meja altar, bentuknya segi empat, berukuran sekitar 60x60 cm. Fungsinya sebagai alas untuk piala Ekaristi, patena, sibori dan bahan persembahan lainnya. Pada salah satu ujungnya korporal biasanya ada tanda salib kecil  warna merah sebagai petunjuk supaya pemasangan korporal tidak terbalik. Korporal dilipat sedemikian rupa sehingga kalau dibuka akan didapati 9 kotak.
8. Sibori - ciborium
Semacam piala besar, yang bagian dalamnya dilapisi emas yang punya tutup, fungsinya untuk menyimpan Sakramen Mahakudus yang dimasukkan dalam Tabernakel
9. Ampul
Sejenis angkir kecil berisi air dan anggur yg akan digunakan dlm Perayaan Ekaristi. Ampul bertanda A(aqua) untuk air dan bertanda V (vinum) untuk anggur
10. Lavabo
Tempat cuci tangan imam. Biasanya lavabo di-lengkapi dng kain lap untuk mengeringkan tangan.
11. Montrans - monstrare
Alat yang terbuat dari emas (atau bahan lain yg pantas) yg digunakan untuk memperlihatkan Sakra-men Mahakudus sewaktu perarakan / ibadat pujian
12. Lunulla
Benda berbentuk bulan sabit, terbuat dari emas, yang berfungsi untuk mengapit hosti Kudus (besar)dan dipasang di dalam montrans, pada saat kebaktian pada Sakramen Mahakudus atau pentahtaan Sakramen Mahakudus.
13. Custodia
Semacam sibori kecil tempat menyimpan hosti besar yang sudah diapit dengan lunulla.
14. Thuribulum (wirok)
Alat yg digunakan untuk pendupaan
15. Navikula - tempat dupa/ratus
Tempat ratus/dupa, bentuknya seperti kapal laut.
16. Kandelar - kaki lilin
Tiang untuk menancapkan atau memasang lilin. Kaki lilin pendek biasanya di-letakkan pada menja altar; sedangkan kaki lilin panjang biasanya diletakkan di samping altar atau mimbar. Salah satu kaki linlin yg terkenal adalah kaki lilin Paskah. Bentuknya harus indah serasi dengan lilin Paskah, dan ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat dari segala penjuru. Kaki lilin juga digunakan pada saat perarakan masuk, pembacaan Injil, dan perarakan persembahan.
17. Salib
Dua potong kayu, logam yang disilangkan satu vertikal, satu horizontal. Bagi orang Katolik, salib merupakan lambang keselamatan, sehingga Gereja sangat menghormati salib: memberikan pemberkatan dengan tanda salib; meletakkan salib di atas meja altar; salib dipasang di rumah keluarga dan bangunan-bangunan milik orang Katolik.