ST. HILARIUS

( 15-01-2019 )


Hilarius lahir di Gallia Selatan (sekarang : Prancis) pada tahun 315. Semenjak kecil, ia dididik dalam tata cara kekafiran yang tidak mengenal adat istiadat Kristen. Pada usia setengah baya, ia bertobat dan masuk ke pangkuan Gereja Kudus bersama anak istrinya, berkat kebiasaannya membaca buku-buku rohani dan Kitab Suci. Hilarius beserta keluarganya menjadi Kristen setelah berupaya mencari tujuan hidup manusia dalam Alkitab.
Hilarius, seorang yang saleh, pandai, dan bijaksana. Karena bakatnya ini, ia ditahbiskan menjadi imam, dan selanjutnya diangkat sebagai Uskup di kota asalnya, Poiters. Ia bertekad menyebarluaskan wahyu ilahi semurni-murninya seperti yang tersurat dalam Alkitab.
Pada masa kepemimpinannya, bidaah Arianisme semakin menghebat.  Meskipun demikian, Uskup Hilarius tetap menjadi pembela iman  yang benar. Ia dengan tegas melawan bidaah Arianisme. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dihadapkan kepada Kaisar Konstansius. Ia dibuang ke Phrygia. Selama tiga tahun, ia hidup di pengasingan. Di tempat pembuangan itulah ia  menulis banyak buku, diantaranya yang termashyur mengenai Tritunggal yang Mahakudus, untuk membela iman yang benar.
Walaupun dibuang namun ia tidak pernah membiarkan para Arian merajalela dengan ajarannya yang sesat tersebut. Sehabis masa pembuangan itu, ia tidak juga diizinkan kembali ke negerinya. Oleh karena itu, ia pergi ke Konstantinopel. Menghadapi kekokohan iman Hilarius ini, para penantangnya mengizinkan dia kembali ke tanah airnya di Gallia Selatan.
Di tempat asalnya ini, Hilarius tetap mencurahkan tenaganya bagi tegaknya ajaran iman yang benar dan kemurnian iman Kristen, sampai ia wafat pada tahun 368. Hilarius dihormati Gereja sebagai seorang Pujangga Gereja. Pestanya kita peringati setiap tanggal 13 Januari.(Ursula)