BERANI MENGAKUI DOSA AGAR MELIHAT YESUS BUKAN SEBAGAI HANTU

( 18-04-2015 )

“Ketika mereka sedang bercakap-cakap tentang hal-hal ini, tiba-tiba Yesus berdiri di tengah-tengah mereka. Dan Ia berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu.’ Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka sedang melihat hantu.” – Lukas 24:36-37

Para rasul “menyangka bahwa mereka sedang melihat hantu” ketika disapa Kristus yang telah bangkit (bdk. Lukas 24:36-37). Yesus lalu menunjukkan tangan dan kaki-Nya, bersedia disentuh, dan makan bersama mereka seperti halnya manusia (bdk. Lukas 24:39-43). Keraguan dan ketakutan para murid terhadap Yesus yang telah bangkit adalah juga keraguan dan ketakutan kita pada masa sekarang terhadap Yesus yang telah bertahun-tahun kita imani. Tidak sedikit dari antara kita yang belum bisa mengakui Kristus yang telah bangkit karena ragu menerima kenyataan untuk bertobat (bdk. Kisah Para Rasul 3:26). Tengoklah, mereka yang tidak mengakui bayi di dalam rahim sebagai manusia. Kelemahan semacam ini membuat orang lalu melarikan diri dari kenyataan dengan membenamkan diri dalam manipulasi, korupsi, alkohol, narkoba, seks bebas, bertindak sewenang-wenang, memperbudak sesama, melakukan ketidakadilan, dan lainnya (bdk. Ibrani 3:13).

Penolakan memang sudah menyatu di dalam kehidupan manusia. Orang menolak kebenaran, tak mau mengakui dosa, dan tidak bersedia bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan. Penipuan diri ini, meski hati menyadari bahwa itu semua adalah kebohongan, tampak pada usaha orang seakan bisa hidup selamanya di dunia ini sambil menutup mata hati akan Hari Penghakiman (bdk. 2Petrus 3:7). Sebab, setan, dunia, dan tubuh fana tidak mau menerima kenyataan dan menganggap Kristus yang telah bangkit sebagai hantu dan bukan Tuhan yang hidup dalam dirinya.

Menyadari kenyataan yang sering terjadi seperti di atas, baiklah kalau kita kembali mengingat pesan dari Bapa Paus Fransiskus: “Terimalah Yesus yang bangkit ke dalam kehidupanmu. Sekalipun dirimu sudah jauh, ambillah langkah kecil menuju kepada-Nya: Dia menantimu dengan kedua tangan terbuka.”